GMNU Tanjab Barat Siap Sukseskan Pemilu
KUALATUNGKAL-Menghadapi pemilu 2009, organiasasi badan otonom dibawah NU seperti Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Fatayat dan Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tanjungjabung Barat yang tergabung dalam Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Kabupaten Tanjungjabung Barat siap berperan aktif menyukseskan Pemilu.
“Bangsa Indonesia akan menghadapi Pemilu, untuk memilih anggota legislatif dan presiden. Para Genarasi Muda NU akan terlibat baik dalam memilih, terpilih, maupun sebagai penyelenggara,” kata juru bicara GMNU Ahmad Syafrudin, Ssos.I yang juga Ketua IPNU Tanjungjabung Barat, Jumat (24/10).
Syafrudin mengatakan, sebagai organisasi kader yang berorientasi pada 4 fungsi yaitu keagamaan, kepemudaan, kemasyarakatan, dan kebangsaan yang berwatak kerakyatan. Maka GMNU perlu mendorong anggotanya berperan aktif dalam suksesnya Pemilu sesuai dengan posisinya masing-masing.
Dijelaskan, keterlibatan para banom NU yang tergabung dalam GMNU ini tidak terbatas sebagai pemilih dan penyelenggara pemilu, tetapi juga maju sebagai calon pemimpin. Menurut dia, tidak salah jika kader NU tampil dalam kepemimpinan."Kepemimpinan adalah sebuah fardlu khifayah yang harus diupayakan. Tidak salah jika kader GMNU menyiapkan diri tampil dalam kepemimpinan,” katanya.
Namun, hendaknya niat untuk menjadi pemimpin adalah untuk memimpin dan berkhidmat atau bersungguh-sungguh mengabdi untuk rakyat. Tentunya harus sesuai dengan manhadz pikir NU sendiri yang berdasarkan Dzikir, Pikir dan Amal Sholeh. “Jangan terjebak pada motivasi kepemimpinan yang salah. Seharusnya motivasi adalah bisa merasa bukan merasa bisa,” sahut Hasanuddin yang juga wakil ketua GP Ansor Tanjungjabung Barat yang diamini ketua Fatayat Dra Maimunah, Ketua IPNU Ahmad Syafrudin dan Ketua GP Ansor H Harno Abdullah.
Demokrasi, sambung Hasanudin, adalah sebuah cara untuk melahirkan pemimpin namun, namun realitasnya demokrasi tidak cukup untuk melahirkan pemimpin yang baik. Alasannya, karena demokrasi saat ini hanya dipandang hanya sebagai prosedur.“Tetapi, kita tidak perlu putus asa, kualitas demokrasi ditentukan seberapa besar kedewasaan masyarakat dan tugas kita mengawal demokrasi itu,” ungkap Hasanudin, Sag yang juga wakil ketua GP Ansor Tanjungjabung Barat.
Namun demikian, para GMNU ini yang mempunyai peran penting mempunyai dua peran sekaligus yang memiliki ruang lingkup gerak yang berbeda yaitu sebagai ormas pemuda dan sebagai salah satu Banom NU, maka tetap akan siap mendukung dan siap mensukseskan pemilu legilstif 2009.”GMNU Siap mensukseskan pemilu 2009,”ujarnya.(rie)
“Bangsa Indonesia akan menghadapi Pemilu, untuk memilih anggota legislatif dan presiden. Para Genarasi Muda NU akan terlibat baik dalam memilih, terpilih, maupun sebagai penyelenggara,” kata juru bicara GMNU Ahmad Syafrudin, Ssos.I yang juga Ketua IPNU Tanjungjabung Barat, Jumat (24/10).
Syafrudin mengatakan, sebagai organisasi kader yang berorientasi pada 4 fungsi yaitu keagamaan, kepemudaan, kemasyarakatan, dan kebangsaan yang berwatak kerakyatan. Maka GMNU perlu mendorong anggotanya berperan aktif dalam suksesnya Pemilu sesuai dengan posisinya masing-masing.
Dijelaskan, keterlibatan para banom NU yang tergabung dalam GMNU ini tidak terbatas sebagai pemilih dan penyelenggara pemilu, tetapi juga maju sebagai calon pemimpin. Menurut dia, tidak salah jika kader NU tampil dalam kepemimpinan."Kepemimpinan adalah sebuah fardlu khifayah yang harus diupayakan. Tidak salah jika kader GMNU menyiapkan diri tampil dalam kepemimpinan,” katanya.
Namun, hendaknya niat untuk menjadi pemimpin adalah untuk memimpin dan berkhidmat atau bersungguh-sungguh mengabdi untuk rakyat. Tentunya harus sesuai dengan manhadz pikir NU sendiri yang berdasarkan Dzikir, Pikir dan Amal Sholeh. “Jangan terjebak pada motivasi kepemimpinan yang salah. Seharusnya motivasi adalah bisa merasa bukan merasa bisa,” sahut Hasanuddin yang juga wakil ketua GP Ansor Tanjungjabung Barat yang diamini ketua Fatayat Dra Maimunah, Ketua IPNU Ahmad Syafrudin dan Ketua GP Ansor H Harno Abdullah.
Demokrasi, sambung Hasanudin, adalah sebuah cara untuk melahirkan pemimpin namun, namun realitasnya demokrasi tidak cukup untuk melahirkan pemimpin yang baik. Alasannya, karena demokrasi saat ini hanya dipandang hanya sebagai prosedur.“Tetapi, kita tidak perlu putus asa, kualitas demokrasi ditentukan seberapa besar kedewasaan masyarakat dan tugas kita mengawal demokrasi itu,” ungkap Hasanudin, Sag yang juga wakil ketua GP Ansor Tanjungjabung Barat.
Namun demikian, para GMNU ini yang mempunyai peran penting mempunyai dua peran sekaligus yang memiliki ruang lingkup gerak yang berbeda yaitu sebagai ormas pemuda dan sebagai salah satu Banom NU, maka tetap akan siap mendukung dan siap mensukseskan pemilu legilstif 2009.”GMNU Siap mensukseskan pemilu 2009,”ujarnya.(rie)
Label: Berita
posted by Info Tanjab @ 07.34,
0 Comments:
Posting Komentar